Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Terjebak Aliran Sesat, Berniat Cari Tuhan Malah Jadi Korban Sekte Seks

Kiki Oktaviani - wolipop
Sabtu, 19 Jul 2025 10:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Liz Cameron
Liz Cameron, korban sekte sesat Korea Foto: dok. Instagram @liztheformer
Jakarta -

Liz Cameron, wanita asal Australia tak pernah menyangka pencarian imannya dan ingin dekat dengan Tuhan justru membawanya ke dalam pengalaman paling kelam dalam hidupnya. Di usia 18, ia terjebak dalam sekte sesat bernama Sarang Church, yang dipimpin Jung Myung-seok, pria asal Korea Selatan yang mengaku sebagai Mesias, tapi ternyata predator seksual.

"Saat itu Januari 2011. Aku masih muda, polos, dan tidak percaya diri. Seorang perempuan tersenyum padaku di depan toko buku, lalu memintaku mengisi survei tentang budaya Australia. Aku tak tahu bahwa dia dari aliran sesat, dan itu awal dari semuanya," ungkap Liz.

Perempuan itu, yang memperkenalkan diri sebagai Yujun, terus menghubungi Liz lewat email dan mengajaknya berdiskusi soal agama. Ia terus memuji Liz, membuatnya merasa dihargai dan diterima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia bilang jawabanku menunjukkan kalau aku cantik. Pujian itu membuatku merasa baik tentang diriku sendiri," lanjutnya.

Perlahan, Liz makin tenggelam dalam perhatian kelompok tersebut. Mereka memeluknya hangat, mengajaknya makan bersama, dan membaca Alkitab berjam-jam setiap hari.

ADVERTISEMENT

Tak lama, mereka memperkenalkan pemimpin mereka, Pastor Joshua, nama lain dari Jung Myung-seok, yang disebut sebagai utusan Tuhan dan sedang dipenjara secara tidak adil di Korea Selatan. Liz dilarang mencari informasi apa pun di luar ajaran kelompok.

"Aku bahkan ikut pertunjukan busana 'pengantin surgawi' yang mereka adakan. Rasanya seperti kehormatan besar saat Pastor mengirimiku surat cinta dari penjara," kenangnya.

Pada November 2011, Liz pindah dari rumah orang tuanya dan tinggal bersama anggota sekte. Ia memutus kontak dengan teman-teman lama dan menolak campur tangan keluarganya.

"Saat ayahku datang mencariku, aku disembunyikan di balik mobil oleh teman serumah. Bagiku waktu itu, menjaga kemurnian spiritual lebih penting dari segalanya," katanya.

Beberapa minggu kemudian, Liz bersama rombongan terbang ke Korea Selatan untuk bertemu langsung dengan Jung di penjara. Ia bahkan menyatakan cinta kepada sang pemimpin sekte. Dari balik jeruji, Jung mengirim surat-surat bernada seksual. Liz, yang sudah terperangkap doktrin sesat, meyakini semua itu sebagai bentuk kasih spiritual.

Namun Liz menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Kecemasanya membuat kondisi fisik dan mentalnya terus memburuk. Ia kehilangan berat badan, jarang makan, sulit tidur, dan kelelahan ekstrem. Pada Januari 2012, ia dilarikan ke rumah sakit akibat gangguan makan yang nyaris merenggut nyawanya.

"Ibuku menyelamatkanku dengan membujuk rumah sakit agar menyerahkanku kepadanya, bukan kembali ke gereja. Ia lalu membawaku ke seorang ahli deprogramming sekte," ujar Liz.

Dua hari kemudian, Liz mulai tersadar. Jung Myung-seok, sosok yang dipujanya, ternyata dipenjara karena memperkosa dan melecehkan perempuan. Setelah 18 bulan, Liz akhirnya sadar bahwa dia hidup di bawah kendali sekte sesat bebau seksual.

Pada 2023, Jung kembali divonis bersalah atas pemerkosaan lainnya dan dijatuhi tambahan hukuman 23 tahun penjara. Kini, Liz bangkit dan berjuang menyuarakan kisahnya, agar tak ada lagi yang menjadi korban seperti dirinya.

(kik/kik)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads